10). Tarsius
Tarsius adalah primata nokturnal yang berukuran kecil (hampir sebesar tupai), yang biasanya ditemukan di hutan hujan Asia Tenggara. Hewan ini adalah satu-satunya primata predator di dunia, sering memakan kadal atau serangga dan bahkan diketahui pernah memburu burung yang sedang terbang. Tarsius memiliki leher yang sangat fleksibel, sehingga bisa memutar kepalanya hingga 180 derajat, sama seperti burung hantu.
Tarsius memiliki mata yang sangat besar, bahkan matanya lebih berat daripada otaknya. Hewan ini memiliki penglihatan night vision yang sangat luar biasa, bahkan diketahui hewan ini bisa melihat sinar ultraviolet. Tetapi di sisi lain, hewan ini memiliki penglihatan yang sangat buruk terhadap warna.
Tarsius memiliki mata yang sangat besar, bahkan matanya lebih berat daripada otaknya. Hewan ini memiliki penglihatan night vision yang sangat luar biasa, bahkan diketahui hewan ini bisa melihat sinar ultraviolet. Tetapi di sisi lain, hewan ini memiliki penglihatan yang sangat buruk terhadap warna.
9). Bunglon
Bunglon adalah hewan yang terkenal karena kemampuan mereka mengubah warna (kamuflase). Hewan ini memiliki mata yang sangat tidak biasa; kelopak mata mereka menyatu dan hampir menutupi hampir seluruh bola mata. Bunglon memiliki penglihatan yang sangat tajam sehingga bisa melihat serangga beberapa meter jauhnya, dan sama seperti Tarsius, hewan ini bisa melihat sinar ultraviolet.
8). Capung
Capung merupakan pemburu terhebat diantara para serangga, yang juga memiliki mata paling menakjubkan. Mata mereka begitu besar sehingga hampir menutupi seluruh kepala, dan juga memberikan bidang pandang 360 derajat penuh. Mata mereka terdiri dari 30.000 unit visual yang disebut ommatidia, yang masing-masing berisi lensa dan serangkaian sel sensitif cahaya. Penglihatan mereka sungguh luar biasa; Mereka dapat mendeteksi warna dan cahaya yang terpolarisasi, dan juga mereka sangat sensitif terhadap gerakan.
Beberapa spesies capung dapat melihat dengan sempurna walaupun dalam kondisi yang minim cahaya. Tidak hanya itu, Capung juga memiliki tiga mata kecil yang disebut Ocelli yang bisa mendeteksi gerakan dengan cepat. Ocelli ini dapat dengan cepat mengirimkan informasi visual ke pusat motorik capung, yang memungkinkannya bereaksi dalam seperkian detik. Meskipun capung bukan satu-satunya serangga yang memiliki ocelli (beberapa tawon dan lalat memilikinya).
7). Tokek Ekor Daun (Leaf-Tailed Gecko)
Tokek ekor daun memiliki mata yang tampak surealis, dan pupil mereka vertikal. Mata mereka memiliki lebih banyak sel sensitif cahaya daripada manusia, yang membuatnya dapat mendeteksi benda atau warna pada malam hari. Tokek ini memiliki penglihatan yang sangat luar biasa. Masing-masing spesies dari hewan ini dapat melihat 350 kali lebih baik daripada manusia, sehingga mereka bisa melihat walaupun cahaya sedang redup.
6). Cumi-Cumi Kolosal (Colossal Squid)
Cumi-Cumi Kolosal adalah intervertebrata terbesar yang baru diketahui saat ini; Hewan ini juga memiliki mata terbesar dari semua hewan. Masing-masing matanya bisa mencapai 30 cm, lebih besar dari piring makan. Matanya yang besar ini dapat membantunya melihat dalam kondisi cahaya redup, yang sangat berguna untuk berburu.
5). Ikan Bermata Empat (Four-Eyed Fish)
Hewan ini merupakan ikan kecil yang berukuran 32 cm dan biasanya dapat ditemukan di perairan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Utara. Makanan khas hewan ini adalah serangga, jadi mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berenang di permukaan. Walaupun namanya ikan bermata empat, tetapi hewan ini hanya memiliki dua mata. Matanya terbagi oleh sel jaringan, dan setiap setengah matanya memiliki pupil tersendiri. Adaptasi yang cukup unik ini memungkinkan ikan ini dapat melihat dengan sempurna (dan pada saat bersamaan) baik diatas maupun dibawah air untuk memindai mangsa dan pemangsa.
4). Kambing
Kambing memiliki pupil mata yang cukup unik, yaitu berbentuk persegi panjang (tidak seperti hewan umum lainnya yang biasanya memiliki pupil berbentuk bulat. Pupil ini memberi penglihatan kambing seluas 320-340 derajat; Yang berarti mereka dapat melihat hampir daerah sekitar tanpa harus bergerak. Hewan ini memiliki penglihatan yang lebih baik di malam hari. Ada juga hewan yang memiliki pupil berbentuk persegi panjang seperti Gurita.
3). Spookfish
Spookfish adalah ikan yang hidup di perairan dalam, yang tampak seperti hantu, memiliki beberapa struktur mata yang cukup aneh. Masing-masing matanya mengalami pembengkakan lateral yang disebut divertikulum, yang terpisah dari mata utama oleh septum. Sementara bagian utama matanya memiliki lensa dan fungsi dengan cara yang mirip dengan mata hewan lainnya. Divertikulum memiliki cermin komposit yang melengkung, terdiri dari banyak lapisan kristal guanin yang tampaknya serupa. Divertikulum dapat mencerminkan cahaya dan memfokuskannya kepada retina sehingga ikan bisa melihat kedua-duanya dalam waktu yang bersamaan.
Spookfish adalah satu-satunya vertebrata yang diketahui menggunakan struktur mata cermin untuk melihat, seperti lensa biasa. Hewan ini dapat ditemukan di seluruh dunia namun jarang ditemukan, karena mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya pada kedalaman 1000-2000 meter.
2). Ogre-Faced Spider
Laba-laba biasanya dikenal dengan memiliki banyak mata (dari beberapa spesies banyak yang beragam, ada yang memiliki 2 mata, 4 mata, 6 mata, atau 8 mata). Ogre-Faced Spider memiliki 6 mata, namun tampak seolah hanya memiliki 2 mata karena pasangan mata bagian tengah yang sangat besar. Ogre-Faced Spider ini memiliki penglihatan night vision yang sangat luar biasa, karena lapisan sel sensitif yang sangat tipis menutupi mata mereka. Hewan ini memiliki penglihatan yang luar biasa sampai 100 kali lebih baik daripada penglihatan manusia di malam hari.
1). Udang Mantis
Inilah hewan yang memiliki mata dan penglihatan paling menakjubkan di dunia. Udang mantis sebenarnya bukanlah keluarga udang, mereka adalah jenis krustasea yang berbeda dari urutan Stomatopoda. Mereka dikenal dengan agresivitas dan persenjataannya yang tangguh.
Mata mereka padat seperti capung, meskipun jumlahnya lebih kecil dari ommatidia (sekitar 10.000 unit visual per mata, sedangkan ommatidia sekitar 30.000 unit visual). Namun, pada udang mantis, setiap baris ommatidianya memiliki fungsi tertentu. Misalnya ada beberapa yang digunakan untuk mendeteksi cahaya, mendeteksi warna, dll.
Udang mantis memiliki penglihatan warna jauh lebih baik daripada manusia (mata mereka memiliki 12 jenis reseptor warna, sedangkan manusia hanya memiliki 3), serta bisa melihat sinar ultraviolet, inframerah dan cahaya terpolarisasi. Mata mereka terletak di ujung tangkai, yang bisa bergerak terpisah satu sama lain dan berputar hingga 70 derajat. Menariknya, informasi visual diproses oleh mata sendiri, bukan oleh otak.
Bahkan yang lebih anehnya lagi, masing-masing mata udang mantis terbagi dalam tiga bagian sehingga hewan ini dapat melihat benda dengan tiga bagian berbeda dari mata yang sama. Dengan kata lain, setiap mata memiliki "visi trinocular" dan persepsi kedalaman yang lengkap, yang berarti jika seekor udang mantis kehilangan mata, maka mata yang tersisa masih dapat melihat dengan jelas.