Pengertian Lengkap Proses Asosiatif dan Disosiatif beserta Contohnya

1. Proses Asosiatif

Proses Asosiatif adalah suatu bentuk interaksi sosial yang bisa meningkatkan hubungan kesolidaritasan sesama manusia.

A. Kerjasama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama ini makin menguat apabila ada tantangan dari luar kelompoknya.
Kerjasama bisa timbul jika terjadi hal-hal berikut:
  1. Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama.
  2. Kedua belah pihak mempunyai sumbangan atau kontribusi untuk memenuhi kepentingan mereka melalui kerja sama.
  3. Adanya musuh bersama yang harus dihadapi dengan cara kerja sama.
  4. Adanya keinginan untuk mengekspresikan karya seni secara kelompok.
  5. Adanya kepentingan strategis dari beberapa negara dalam satu kawasan. Misalnya, ASEAN, MEE, NATO, dan sebagainya.
Kerjasama adalah hal yang baik tetapi tidak boleh kerjasama dalam hal yang negatif.
Berikut beberapa bentuk kerjasama utk menyelesaikan pekerjaan itu antara lain yaitu:
  1. Kerukunan
    Kerukunan adalah hidup bersama secara damai antar warga. Saling rukun satu sama-lain, saling membantu bersama, saling gotong royong, dan lain-lain.
  2. Tawar-menawar (bargaining)
    Tawar-menawar adalah suatu proses negosiasi antara sang pembeli dengan penjual untuk mendapatkan tujuan yang sama.
  3. Kooptasi
    Kooptasi adalah kerja sama saling memberi ide satu sama lain untuk tujuan bersama.
  4. Koalisi
    Koalisi adalah bentuk kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih besar.
  5. Joint Venture
    Joint Venture adalah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Diharapkan mendapatkan hasil yang lebih besar dari Joint Venture ini.

B. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi bisa diartikan dalam dua arti jelas, yaitu yang menunjuk pada suatu keadaan yang menunjuk pada suatu proses dan keadaan. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya keseimbangan dlm interaksi diantara orang-orang, yang berkaitan dgn norma sosial dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan dalam suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha manusia untuk mencapai kestabilan.




Akomodasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
a). Mengurangi pertentangan
b). Mencegah pertentangan untuk sementara.
c). Memungkinkan terjadinya kerja sama
d). Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial
e). Mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah kepada benturan pola pikir atau benturan fisik.
f). Mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh sistem kelas/kasta.

Ada beberapa bentuk akomodasi, yaitu:
  1. Paksaan (Coercion)
    Paksaan merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya unsur paksaan. Paksaan adalah suatu bentuk akomodasi dengan salah satu pihak berada dalam keadaan yang sangat lemah dari pihak lawan karena unsur paksaan.
  2. Kompromi
    Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana suatu pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian yang cepat terhadap penyelisihan tersebut.
  3. Penengah (Arbitration)
    Adanya pihak ketiga merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi/penyelesaian apabila pihak pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk berkompromi lagi/kehabisan kata untuk menyelesaikannya.
  4. Mediasi
    Mediasi seperti penengah (Arbitration), hanya saja tugasnya adalah memberi nasihat agar para pihak yang bertikai menemukan penyelesaian dan perdamaian.
  5. Konsiliasi
    Konsiliasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
  6. Kesabaran
    Kesabaran suatu bentuk sifat dari beberapa pihak yang menyatakan bahwa berselisih itu tidak bermanfaat dan akhirnya rasa berselisih itu akan hilang dengan sendirinya.
  7. Terperangkap (skakmat)
    Terperangkap hingga tidak dapat bergerak lagi adalah suatu bentuk akomodasi dimana dua pihak yang sedang berselisih yang mempunyai kekuatan seimbang, ada yang sudah skak/terperangkap tidak bisa berkata-kata lagi.
  8. Keputusan Pengadilan
    Keputusan pengadilan adalah penyelesaian dalam perselisihan dengan melalui jalan pengadilan.

C. Asimilasi
Asimilasi adalah menyatukan sifat antara sifat lainnya. Dalam hal proses sosial, asimilasi bisa berkaitan dengan hal perbedaan budaya. 

Proses asimilasi bisa terjadi bila terdapat hal berikut:
a. Perbedaan kebudayaan kelompok kelompok manusia
b. Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif
c. Ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia dan saling menyesuaikan diri.

Beberapa faktor yang dapat mempermudah proses asimilasi adalah toleransi terhadap apapun, sikap menghargai warga negara asing, sikap terbuka yang harus dimiliki para pemimpin, persamaan unsur kebudayaan, dan kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi. Adapun faktor-faktor yang Menghambat proses asimilasi adalah sebagai berikut:
a. Adanya perbedaan yang mencolok seperti ciri-ciri ras, perbedaan teknologi di bidang perekonomian dan sebagainya.
b. Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
c. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain.
d. Masyarakat terisolasi, diskriminasi politik, dan adanya perasaan primodal.

D. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang muncul jika suatu kelompok/organisasi dengan kebudayaan tertentu didekatkan dengan sesuatu dari kebudayaan asing, maka kebudayaan asing tersebut secara lambat akan menjadi diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa menghilangkan kebudayaan kelompok tersendiri.

2. Proses Diasosiatif

Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan/menyempitkan hubungan solidaritas antarindividu. 

A. Persaingan (Competition)
Persaingan adalah proses dimana individu/kelompok manusia saling berlomba dalam mencari keuntungan atau kemenangan tanpa adanya ancaman atau kekerasan. Ada beberapa bentuk persaingan yaitu persaingan kebudayaan, persaingan ras, persaingan kedudukan, serta persaingan ekonomi.

Adapun fungsinya yaitu:
a. Menyalurkan kreativitas yang dinamis.
b. Menyalurkan daya juang yang sifatnya kompetitif
c. Memberikan rangsangan untuk berprestasi dsb.

B. Kontravensi (Contravention)
Pada hakikatnya kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi adalah tidak suka atau ketidakpuasan terhadap sesorang secara tersembunyi. Bentuk kontravensi dapat seperti penolakan, ketidak-mauan, perlawanan, perbuatan menghalang halangi seseorang, protes, dan membuat hancur rencana pihak lain. Tipe-tipe kontravensi meliputi kontravensi generasi dalam masyarakat, seksual, dan parlemen.

C. Pertentangan/Pertikaian (Conflict)
Interaksi sosial dalam bentuk pertentangan atau pertikaian terjadi jika ada dari masing-masing pihak berbicara/berdebat dan menemukan ketidakpahaman, habis itu saling adu kekuatan dan menyebabkan pertentangan atau pertikaian (konflik).

Sumber: LKS