A. Penataan Pameran
Penataan pameran dilakukan sebelum pembukaan/pelaksanaan pameran. Penataan ini meliputi tata ruang (dekorasi ruang) dan penataan materi pameran.
1. Penataan Ruang
Ruang pameran diusahakan luas, sehat, bisa menampung pengunjung, terasa nyaman, dan tenang. Sebaiknya penataan ruang diatur sesuai dengan gambar denah ruangan pamer. Penataan ruang dibuat teratur, sesuai atau harmonis.
2. Penataan Materi Pameran
Penataan materi pameran diatur berdasarkan jenis-jenisnya.
a). Kelompok karya seni 2 rupa dimensi (dwimatra)
- Seni Lukis, karya seni lukis dapat dikelompokkan menurut media (bahan dan alat) yang digunakan dan gaya atau aliran seni, seperti realisme, surrealisme, ekspresionisme, impressionisme, abstrak, romantisme.
- Menggambar dengan beberapa jenis, seperti gambar-gambar hiasan karikatur, ilustrasi, bentuk, sketsa, perspektif, dekoratif, reklame, vignette, dan lambang.
- Seni batik menampilkan beberapa karya batik dari bahan kain (mori) dengan beberapa desain gambar.
-Media (alat dan bahan) yang digunakan, seperti bahan dari tanah liat, gips, batu, kayu, dan semen. - Relief atau seni ukir, dari berbagai bahan seperti, kayu, tanah liat, lempengan logam, kertas, gips dengan berbagai corak dan jenis relief.
b). Kelompok karya seni 3 rupa dimensi (trimatra)
- Kelompok seni kerajinan (seni kriya)
Dikelompokkan menurut media (bahan dan alat), fungsi benda (murni atau fungsi pakai) serta jenis trimatra atau dwimatra, Umumnya benda kriya adalah karya seni terapan. - Seni patung
-Teknik pembuatan seperti dgn teknik pahat, butsir, cetak, dan sambung.
-Aliran seni, seperti ekspresionisme, realisme, primitivisme, dan abstrak.
B. Pelaksanaan Pameran
Pelaksanaan pameran dilakukan setelah penataan dan persiapan lainnya selesai atau siap. Agar dapat berjalan dengan baik maka selalu berpedoman pada prinsip-prinsip pameran yang meliputi: Prinsip integritas (menyatu); Prinsip repetisi (pengulangan); Prinsip efisien; Prinsip estetika (nilai keindahan); Prinsip inisiatif; dan Prinsip interaksi (hubungan timbal balik).
A. Pengorganisasian Pameran
Disamping berpedoman pada prinsip prinsip pameran juga perlu adanya pengorganisasian pameran. Dengan harapan agar dalam pelaksanaan dapat bekerja secara efektif dan efisien. Semua panitia dan petugas dapat bertugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam bertugas selama pameran, panitia membuat/membagi piket petugas disertai uraian tugas dan tanggung jawab petugas pelaksana/penjaga stan pameran.
B. Penutupan Pameran
Setelah dilaksanakan kegiatan pameran sesuai waktu yang dijadwalkan, pada saat berakhirnya pameran sesuai yang ditentukan diadakan penutupan. Dalam penutupan pameran perlu dibahas hal-hal berikut.
- Evaluasi Pelaksanaan Pameran
Setelah selesai pelaksanaan pameran, perlu tindak lanjut yaitu evaluasi dari pelaksanaan mengenai semua kegiatan dari awal hingga akhir pameran. Pengalaman-pengalaman yang telah didapat, dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pameran kelas berikutnya. - Pembubaran Panitia
Panitia pameran dapat dibubarkan setelah semua pekerjaan akhir pameran selesai. Pembubaran panitia dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah. Dalam acara pembubaran dihadiri seluruh panitia dan guru. Pada saat ini sekaligus penyampaian laporan pertanggungjawaban ketua panitia kepada seluruh panitia dan warga sekolah yang lain. - Keberhasilan dalam Melaksanaan Pameran
Keberhasilannya ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
-Koordinasi dan kerjasama yang kompak panitia dan petugas yang terkait.
-Adanya rasa tanggung jawab, disiplin, dan kecakapan dalam melaksanakan tugas yang diterima.
-Semua panitia dan warga sekolah merasa memiliki dan menjaga keutuhan karya yang dipamerkan.
- Materi berbobot, menarik, dan disenangi publik.
Sumber: Nurbaeti, dan Astina. Seni Budaya. Indonesia: CV. Lima Utama Grafika